Rabu, 23 Juni 2010

Renungan 7 Januari 2010

Mzm 42:6 “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku.”

Hari ini perasaanku gundah dan tertekan. Tak ada alasan yang jelas sebetulnya, dalam bahasa pergaulan sehari-hari orang sering menyebutnya “bête”. Mungkin karena PMS yang sedang menghampiri bulan ini, atau mungkin karena kejenuhan di tempatku bekerja.

Setiap orang pasti pernah mengalaminya, mulai dari karena alasan sepele seperti yang kualami, sampai ke masalah berat yang menimpa di saat-saat tertentu dalam kehidupan kita. Atau bahkan perasaan tak nyaman ini muncul begitu saja tanpa alasan. ‘Got up on the wrong side of bed’ , begitu istilahnya dalam bahasa saudara kita di barat sana.

Terlepas dari alasan apa yang membuat kita merasa ‘bete’, pemazmur dalam ayat ini mengingatkan kita untuk selalu berharap dan bersyukur kepada Tuhan. Pemazmur juga menekankan kata ‘lagi’ dalam kalimat ‘Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya…’ yang menunjukkan bahwa pemazmur pun bukan sekali atau dua kali dalam hidupnya mengalami kegundahan seperti yang kita alami. Dan segala penghiburan, kesembuhan,pertolongan, damai sejahtera, sukacita, serta ketentraman bersumber hanya Pada-Nya, Penolong dan Allah kita yang tak pernah mengecewakan.

Kata ‘bersyukur’ di sini mengingatkan saya untuk mengucap syukur dan menghitung berkat yang Tuhan berikan kepada saya dari hari ke hari. Betapa pemeliharaan dan berkat Tuhan selalu mengiringi hidup kita sampai detik ini dan betapa Tuhan tidak pernah membiarkan anak-anak-Nya sampai jatuh tergeletak tanpa jalan keluar. Justru setiap pencobaan menjadi sarana untuk kita bertumbuh dalam kesamaan karakter kita dengan Kristus.

Ayat yang sama diulang lagi pada Mazmur 42:12 dan Mazmur 43:5. Jika pemazmur begitu berpegang pada ayat ini dalam setiap pencobaan yang dialami selama hidupnya, bukankah layak jika kita pun berpegang pada ayat ini setiap kali kita merasakan kegundahan, kegalauan dan cobaan perjalanan kita meniti hidup bersama-Nya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar