Rabu, 23 Juni 2010

Sharing : Camp Wanita Bijak XI Bandung (Sebuah Resensi dan Kesaksian)


Tanggal 22-24 April 2010 kemarin, saya baru saja mengikuti sebuah pelatihan yang diadakan oleh gereja-gereja antar denominasi seindonesia. Pelatihan ini dinamakan Camp Wanita Bijak (WB), yang mempunyai visi “Melalui keunikannya, wanita berfungsi dan menjadi teladan”. Sebetulnya WB ini dibagi menjadi beberapa divisi, yaitu WB Remaja Putri (13-17 tahun/Siswa kelas 7-11), WB Single (18-24 tahun/siswa kelas 12 dan mahasiswa), WB Profesional / Dewasa Single (≥ 24 tahun, mungkin sudah bekerja, dan belum menikah), dan WB Ibu (sudah menikah dan sudah/berencana memiliki anak). Dan karena sudah menjadi ibu-ibu, maka saya pun mawas diri dan mengikuti WB Ibu sesuai dengan kebutuhan saya.

Ternyata melalui camp ini begitu banyak kebenaran dan pencerahan yang saya dapatkan hingga saya tidak bisa tidak merasa harus dan rindu untuk membagikan pengalaman saya kepada teman-teman sekalian.

Pertama dari sesi-sesi yang dibagikan. Materinya secara umum dibagi menjadi 3 bagian utama sesuai dengan visi WB itu sendiri, yaitu sesi keunikan wanita, sesi fungsi wanita dan sesi teladan wanita.

Di sesi keunikan wanita kita dibawa menyadari bahwa kita sebagai wanita adalah makhluk Tuhan yang begitu berharga, istimewa dan unik. Begitu banyak wanita yang merasa rendah diri, bahkan menyesal karena dilahirkan sebagai wanita. Apalagi tradisi dan budaya tertentu menempatkan wanita sebagai warga kelas dua. Di samping itu, karena keunikan yang sudah dikaruniakan kepada kita, wanita memang memiliki jiwa yang lebih sensitif dan emosional. Hal ini apabila tidak disadari dan diolah sesuai dengan kebenaran, seringkali menyebabkan wanita terluka secara emosi dan mengganggu keutuhan kodratnya sebagai sosok makhluk yang sangat luar biasa. Setelah menyadari hal-hal tersebut, secara pribadi saya merasa diri saya dipulihkan dan saya mengerti dan percaya bahwa saya adalah seorang yang sungguh berharga dan istimewa. :D Padahal sebelum mengikuti camp ini saya adalah seorang yang rendah diri, defensif dan perfeksionis. Walaupun tampak percaya diri dan berprestasi tapi saya tidak pernah merasa puas dan seringkali bingung karena saya tidak pernah merasa benar-benar utuh dan bahagia.

Di sesi fungsi, kita diajak untuk mengenali dan mengambil peran dan fungsi yang benar sebagai seorang wanita. Betapa mulia dan terhormat nya peran kita ketika kita diciptakan Allah sebagai wanita. Dan Allah sudah memperlengkapi kita dengan segala yang diperlukan untuk menjalankan peran dan fungsi kita secara efektif, maksimal dan memberi kepuasan. Kadang saya merasa sudah melakukan yang terbaik dalam berbagai hal, seringkali juga saya menjalankan sesuatu karena keadaan menuntut saya untuk menjadi seperti itu. Setelah mengikuti camp ini, saya sadar bahwa ternyata banyak hal yang saya lakukan dengan cara saya, pengertian saya, bukan cara dan apa yang Tuhan persiapkan buat saya. Hal ini membuat saya tidak maksimal dan seringkali merasa tidak puas. Tetapi sekarang saya tahu apa yang seharusnya saya lakukan, dan saya bangga bahwa Tuhan mempercayai saya untuk menjadi sosok itu. Ibarat sebuah barang yang diciptakan dengan tujuan tertentu, tentu untuk memahami kegunaannya dan menggunakannya secara maksimal kita harus mencari petunjuk dari produsen atau penciptanya bukan? Dari buku manual perakitan atau penggunaan misalnya. Jadi untuk mengetahui fungsi dan pemeliharaan diri kita secara maksimal, seharusnya kita bertanya pada pencipta kita (yaitu Allah) bukan? Ia juga sudah memberikan suatu manual praktis dan lengkap dalam Alkitab melalui setiap Firman-Nya. Dari sanalah semua kebenaran ini disarikan di dalam sesi ini. Luar biasa! :D

Sesi-sesi terakhir, yaitu sesi teladan, mengingatkan kita untuk peduli pada orang lain dan meninggalkan warisan yang berharga untuk anak cucu kita, keluarga kita dan lingkungan kita, berupa teladan yang baik, dampak positif yang ditimbulkan dengan keberadaan kita, dan berkat yang orang lain terima melalui perjumpaan dengan kita. Bukankah pada saatnya nanti kita harus meninggalkan segalanya di dunia ini? Apa yang ingin kita tinggalkan di dunia dan kita bawa kepada kekekalan? Bukankah itu tergantung dari keputusan-keputusan, pilihan-pilihan, kata-kata dan tindakan-tindakan yang kita ambil selama kita hidup? Sesi ini sungguh memberi semangat dan motivasi serta pengharapan untuk hidup saya ke depan.

Selain daripada materinya sendiri yang begitu menjawab kebutuhan dan disampaikan secara menarik oleh para pembicara yang kompeten dan berpengalaman, sistem pembagian kelompok pun saya rasakan sangat mendukung pertumbuhan dan pemahaman saya selama camp ini. Kelompok dibagi berdasarkan rentang usia yang sama. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang dengan 1 orang fasilitator yang membantu dan mendukung anggota kelompoknya selama camp berlangsung. Setiap kelompok tidur dalam 1 kamar, duduk dalam 1 deret kursi dan mengadakan sharing, diskusi dan saling mendoakan secara intensif. Kesamaan rentang usia dan kebersamaan selama 3 hari 2 malam membuat kelompok kami memiliki kesatuan hati, kepedulian dan keterbukaan yang sungguh mendukung motivasi dan pertumbuhan pribadi kami. Bahkan setelah camp berakhir pun, kami di-encourage untuk terus berhubungan dan membangun suatu komunitas sel yang bertemu secara rutin untuk saling sharing, evaluasi, menguatkan dan berbagi dalam perjalanan hidup di mana kita mempraktekkan apa yang kita dapatkan selama camp. Senang sekali memperoleh saudari-saudari baru yang memiliki visi, pergumulan dan kepedulian yang sama, yang bisa dipercaya dan bisa berbagi. Walaupun sebenarnya setiap pribadi kami ternyata berbeda satu dengan yang lainnya. Kelompok kami terdiri dari 1 orang berkarakter sanguin, 2 orang berkarakter melankolis, 1 orang berkarakter kolerik dan 1 orang berkarakter plegmatis. Ada yang super heboh dan ada yang sangat pendiam. Ada yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, wanita karir, bahkan Hamba Tuhan (pendeta). Tapi di antara kami telah muncul persaudaraan yang begitu manis dan berharga.

Menutup sharing ini, saya mengajak setiap wanita yang belum pernah mengikuti WB atau yang mencari jawaban atas berbagai sisi kehidupan sebagai wanita, atau yang rindu mengalami pemulihan dan berfungsi secara maksimal untuk mengikuti WB yang disediakan sesuai dengan kebutuhan Anda. WB ini juga dilaksanakan dan dikelola oleh lembaga dan orang-orang yang sungguh terbeban untuk menjadi berkat dan melayani sesama. Biaya yang dibebankan kepada peserta adalah di bawah jumlah dana yang diperlukan. Dengan bantuan subsidi beberapa gereja dan lembaga, serta bantuan dari donatur yang tergerak untuk membantu, panitia pun sudah mengambil janji iman untuk menombok dari uang mereka pribadi seandainya dalam pelaksanaannya ternyata terjadi defisit dalam hal dana. Bahkan di beberapa daerah sudah mulai dilaksanakan camp WB tanpa biaya untuk mereka yang sungguh-sungguh tidak mampu.

Untuk informasi dan pendaftaran, Anda bisa menghubungi gereja di mana Anda beribadah atau bertanya kepada orang yang sudah mengikuti WB (termasuk saya) yang pasti akan dengan senang hati membantu Anda memperoleh informasi yang diperlukan.

Tuhan memberkati kita semua….

2 komentar: